Wednesday 15 January 2014

Kissah dan Sejarah Kerajaan Air Pura Indrapura

http://kerajaanairpura.blogspot.com
 

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Sengaja saya susun ringkasan sejarah ini yang mana isinya saya salin dari tulisan Alm. Sutan Arbi dari keturunan Regen Inderapura dan dilengkapi dengan salinan dari tulisan Alm. Sutan Iradat ahli waris syah dari alm. Tuangku Regen Inderapura.


Kerajaan Air Pura Indrapura 

A. BATAS WILAYAH

Batas wilayah kerajaan Air pura Yang secara resmi diumumkan kedunia Internasional sewaktu menerima delegasi Diplomatik Kerajaan Malaka Tahun 1550 adalah sebagai berikut :
  • Utara      : Sekilang air bangis (berbatasan dengan kerajaan Batang toru).
  • Selatan   : Muara Ketahun (berbatasan dengan Kerajaan Air Hitam Bengkulu)
  • Barat      : Lautan lepas (Samudera Indonesia)
  • Timur     : Gunung berpuncak ( Gn. Kerinci ) Durian Takuk Rajo, Nibuang
                        Balantak, Mudik salingkaran, Tanjung Samaladu. 

B. HISTORY
Kerajaan Air Pura mulai di bangun dalam abad ke XII (tahun yang pasti tidak ada catatan).
Sebagai Raja I ialah seorang pendatang bernama : Sri Sultan Zattullah ibnu Sri Sultan Zulkarnain, kakak kandung dari Sri Sultan Hidayatullah, Raja Rum Timur.
Mula pertama, Kerajaan Air pura terdiri dari tiga kampung yaitu :  
  1. Teluk Air Pura
  2.  Muara Campo
  3.  Air Puding
Nama kerajaan Air Pura , diberikan oleh Raja I, Sri Sultan Zattullah, karena berdasarkan pusaka kerajaan berupa batu-batu mustika yang didapat dari dalam " Pura " (kantong/dalam air yang jernih).

Kerajaan Air Pura terletak di muara sungai mempunyai tanah yang datar lagi subur, airnya jernih, ikannya banyak. Mempunyai panorama yang indah, terlihat Gunung Kerinci dan Gunung Patah sembilan yang menjulang tinggi dan berderetan Bukit Barisan nanpermai dan menghijau.
Kerajaan di perintah dengan undang-undang berbunyi " Mati di bangun, luko di papek " berarti utang nyawa di bayar dengan nyawa, utang harta dibayar dengan harta, tangan mencencang bahu memilkul ".
Semasa pemerintahan Sri Sultan Zattullah ini datang ke Indrapura tiga orang anak adik beliau, Sri Sultan Hidayatullah, Raja Rum Timur :

  1. Maha Raja Alif
  2. Maha Raja Depang
  3. Sri Maha Raja Diraja.
Sri Maha Raja Diraja inilah yang kemudian mendirikan kerajaan Minangkabau. beliau dibantu oleh seorang penasehat kerajaan bernama Conokio ( bekas seorang Raja Hindu) kemudian bergelar Datuk Sri Diraja. Datuk Sri Diraja bermukim di bukit GOMBAK BATUSANGKAR. Berkawin dengan Putri Bunga Alam dikenal dengan nama Putri Bunga setangkai. Dari perkawinan ini mereka mempunyai 2 orang anak yaitu :
  1. Datuk Ketumanggungan
  2. Putri Djamilan.
Kemudian Putri Bunga Setangkai kawin lagi dengan Tuangku Sri Sultn Muhammadsyah anak Raja Air Pura dan mendapat seorang anak yang bernama Datuk Pinang Sebatang.
Sultan Zatullah kawin dengan Putri Gondolayu mempunyai dua orang anak yaitu :
  1. Sri Sultan Muhammadsyah
  2. Sri Sultan Firmansyah.
Putra pertama pergi ke Minangkabau dan kawin dengan janda Putri Bunga Setangkai dan Putra kedua menjadi Raja di Air Pura.
Pada Tahun 1350 terjadi hura hura dikerajaan Minangkabau yaitu kerajaan diserang oleh Raja Tiang Bungkuk, Raja Negeri TAMIAI. maka mengungsilah para pembesar kerajaan Minangkabau ke negeri asalnya di Air pura, mereka adalah Bundo Kandung.

Dang Tuangku dan istrinya Putri Bungsu (Putri Kemalasari), Cindur Mato, beserta Balanan IV Balai.
Pada waktu itu yang menjadi Raja di Air Pura ialah Sri Sultan Baridinsyah oleh Sultan para pengungsi dari Minangkabau ditempatkan :

  1. Bundo Kandung di istana LUNANG SIRA kemudian beliau menukar nama menjadi Mande Rubiah, beliau bermakam disini. Harta benda Kerajaan Minangkabau juga ditempatkan di Istana ini.
  2. Dang Tuangku dan Putri Bungsu ditempatkan diistana kerajaan Air Pura, Dang Tuangku pernah memerintah di Air Pura selama 3 tahun ( 1520-1524 ) sebagai pengganti Raja Baridinsyah yang telah wafat, karena penggantinya adik beliau Sultan Usmansyah sedang pergi ke Tanah Taroja untuk mengantar istri beliau. Dang Tuangku dan Putri Bungsu bermakam di Gunung Selasih Batang Kapas.
  3. Cindur Mato ditempatkan di istana GANDOLAYU di Air Pura.
  4. Datuk Makhudum dan Indomo ditempatkan di Tapan
  5. Tuangku Sumpur Kudus beristri dan menetap di Air Pura.   
  6. Rajo Seruaso kawin dan menetap di Air Pura dan anak beliau kemudian menjadi Raja di Muko-muko.
Sultan Usmansyah bergelar Sri Sultan Firmansyah kawin dengan Putri Syaiful Alam Raja Tanah Toraja bernama Putri Ranik jintan. Mereka mempunyai anak bernama Arung Masuba bergelar Sultan Muhammadsyah dan terkenal dengan nama Tuangku Berdarah Putih. Selam pemerintahan Sultan Firmansyah ( 1534-1556 ) undang-undang di sempurnakan dan berbunyi :
  • Berjalan Siganjul Luluh, Bersendi Sarak
  • Pado Pai Suruik Nan Labih
  • Alu Taturung Patah Tigo
  • Samuik Tapijak Indak Mati.
Hukum berdasarkan syarak dan kitabbulah, diperlakukan Yuris prodensi bagi melanggar Hukum di hukum dengan berat dan rakyat kecil merasa terlindung.
Kemudian disusun Birokrasi pemerintahan dengan mentri XX yaitu :
 VI   di hulu dengan lambang ikat daster merah
 VI   dihilir dengan lambang ikat daster hitam
VIII   ditengah dengan lambang ikat daster kuning
Keduapuluh mentri ini dikepalai oleh seorang Mangkubumi, undang-undang ini kemudian disempurnakan lagi dalam tahun 1640, semasa pemerintahan Sri Sultan Inayatullah dengan undang-undang XX yang berbunyi :
  • Samun-Saka, Cilok- maling 
  • Kicang- kicuh, Umbuk-umbai
  • Tipu- tepok, Tikam- bunuh
  • Upas- racun, Sumbang- salah 
  • Dago dagi, dan Asung- asut.
Semasa Sultan Muhammad Djaya Karma (1818-1840) telah di bangun sawah yang ada di Indrapura sekarang. Pada tahun 1840 dibangun mesjid Agung Indrapura yang sekarang. Raja indrapura yang terakhir ialah Sultan Muhammad Bakhi Bergelar Sri Sultan Firmansyah atau dikenal dengan nama Tuangku Balindung tahun (1860-1890.)

1 comment:

  1. Maaf, tuan. Saya ingin bertanya.

    Siapakah yang berkahwin dengan Putri Bunga Alam? Sri Maharaja di Raja atau Datuk Sri Di Raja (Conokio) dan adakah Datuk Pinang Sebatang itu sama dengan Datuk Perpatih Nan Sebatang?

    Harap diberikan pencerahan.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan anda untuk artikel ini tapi JANGAN coba-coba mengirimkan SPAM.